Sabtu, 28 Agustus 2010

Makhluk Ber-mata Dollar sebagai Realita

Assalamu alaikum…
Salam sejahtera untuk kita semua
Sesuai janji saya kemarin, saya akan membahas tentang ‘cewek matre’ versi saya sendiri. Tulisan ini ada berkat obrolan saya dengan beberapa teman dan diskusi kami mengenai beberapa hal.

Secara real, di kehidupan kita sering sekali timbul kata matre ketika kita dikondisikan pada suatu hal. Apa sih sebenarnya arti matre itu? Istilah matre sendiri timbul ketika anda tidak lagi dapat memenuhi hasrat dan kebutuhan (yg erat kaitannya dengan masalah financial) teman special anda, atau siapa saja subjek yg anda anggap sebagai seorang yg matre. Ketika anda seorang cowok yg menemukan tipe cewek konsumtif, tetapi anda dapat memenuhi pola konsumtif tersebut, maka sampai kapanpun tidak akan timbul kata ‘cewek matre’ bagi anda. Begitulah secara singkat cikal bakal terjadinya kata matre menurut saya. Mungkin anda bisa mulai membayangkan dan mulai mengira-ngira lebih lanjut tentang definisi matre menurut anda sendiri. Silakan… Saya tidak akan berlama-lama membahas tentang definisi matre karena sudah banyak sekali tulisan yg membahas tentang ini.

Saya sedikit menggaris bawahi obrolan dengan teman saya ketika dia memasang status di FB yang kurang lebih bunyinya adalah “saya tidak mendambakan harta dsb karena yg saya ingin hanya hidup bahagia bla bla bla…”

Bagi sebagian orang tulisan itu dapat diartikan bahwa orang yg bersangkutan mempunyai pola hidup konsumtif dan mungkin dia merasa orang lain menganggapnya sebagai cewek matre karena hal tsb. Namun kemudian timbul pembelaan dari dia bahwa “saya itu sebenarnya tidak matre karena saya mempunyai alasan yg jelas untuk menemui sebuah kebahagiaan dan itu merupakan standar yg menjadi hak saya.”
Sangat bisa diterima kan apabila dia mempunyai grade kebahagiaannya sendiri? Kemudian orang mulai bertanya kenapa dia seperti itu? Lalu ada sebuah komentar dari teman juga yg menyatakan bahwa cewek seperti itu adalah cewek yg realistis dan mematok jelas masa depannya. So, untuk orang-orang yg ingin dekat dengannya harus siap dengan standar pemenuhan kebahagiaan yg dia syaratkan. Ketika cowok yg mendekat tidak mampu menyuplai standar bahagia sang cewek, maka cowok itu akan mengkategorikan cewek yg didekatnya itu sebagai cewek matre. Namun akan berbeda ketika standar kebahagiaan dari sang cewek dapat anda penuhi. Anda tidak akan merasa mendapat masalah walaupun yg anda hadapi adalah makhluk bermata dollar ($$) ($$) seperti Mr. Crabs di kartun spongebob.

Bagi anda yg mempunyai pola konsumtif di atas rata-rata, bersiaplah untuk menerima anggapan dari banyak orang yg menilai anda matre. Potensi timbulnya ‘mata dollar’ sendiri pada hakikatnya menjadi milik siapa saja. Namun, ketika anda mampu meng-handle-nya atau mungkin menempatkannya pada kondisi tertutup dalam hidup anda, orang tidak akan lagi menyertakan nama anda di depan kata ‘matre’.

Kembali ke masalah ‘realistis’…
Statement yg menyatakan bahwa tidak akan ada cewek yg mau diajak bersusah-susah mungkin benar adanya. Secara realita itu menjadi ‘tanggungan’ penuh seorang cowok. Yg perlu dimengerti adalah kewajiban seorang pria (sudah bukan cowok) ketika anda mulai serius dengan seseorang. Anda harus siap menjawab pertanyaan dari sang wanita yg mungkin akan berbunyi “kamu siap membahagiakanku?”
Kata realistis menjadi pembelaan yg paling tepat untuk anda menemukan orang yg tidak akan menganggap anda matre walaupun anda ber’mata dollar’ sepenuhnya karena mungkin ketika kata realistis itu dapat dimengerti seorang lelaki, dapat dipenuhi, dan menjadi standar minimum ‘kesanggupan’ seorang lelaki yg mulai serius, anda bisa berbahagia karena dialah makhluk yg dapat membahagiakan makhluk bermata dollar seperti anda.

Perlu diingat pula bahwa kata ‘matre’ dapat mengikuti kata ‘cowok’. Menurut saya ini bukan hal yang wajar karena sangat memalukan apabila anda (seorang cowok) mengharapkan pemenuhan kata ‘realistis’ di atas dari seorang cewek karena tidak akan ada cewek yg bertugas memenuhi kebutuhan mata dollar seorang cowok. Sangat memalukan!!!

Okay. Nampaknya saya sudah mulai kehabisan kata2. Inilah kesimpulan tulisan saya (versi saya) :
Jika anda (cewek) ingin jauh dari kata matre, maka cobalah tekan pola konsumtif anda yg berlebihan atau mungkin minimal menutupinya sampai anda benar2 menemukan seseorang yg dapat menjadi pemenuh “ke-realistis-an”. Dan untuk anda (seorang cowok), apabila anda tidak ingin berkutat dengan cewek matre, maka perkayalah diri anda sehingga ketika anda bersanding dengan makhluk bermata dollar, itu tidak akan menjadi masalah buat anda. hehehe

Sekian..
Tulisan ini tidak bermaksud menyindir atau melukai perasaan siapa pun. Saya hanya seorang remaja yg sedang berlatih menulis. Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum…

1 komentar:

  1. sebenernya gak cuma cewek yg matre tapi cowok jg.
    ada perbedaan antara cewek matre dengan cewek boros. Cewek matre terkadang ingin menguras kantong orang lain. ia hidup sebagai benalu bagi inangnya. cewek boros biasanya memiliki pola konsumtif yang tinggi.namun ini hanya untuk kalangan tertentu. terkadang cewek ini boros jika menggunakan hartanya sendiri (kelebihan dollar).
    Tidak baik memasang kata "matre" untuk seorang cewek.
    Harusnya cowok2 yang harus jeli dalam menilai cewek. Biasanya cowok2 bakal lebih memilih cewek cantik dibanding cewek jelek. Itu jg atas pertimbangan indah body-nya. Ya itulah yg memungkinkan adanya cewek matre yg memanfaatkan kecantikannya utk dapat sesuatu.
    Jarang2 ada cowok yg memikat hati cewek yg dibawah standar, lagian cowok bisa milih. sedangkan cewek harus nahan gengsi dulu buat naklukin hati sang cowok. Isi nya bagus sih, tapi kurang obyektif. Penilaian tdk berdasarkan hasil survey keseluruhan.
    Kalo aku sih gak mandang cowok dr tajirnya. Karna aku lebih suka mandiri dalam segala hal (gak tergantung sesuatu dr cowok). Harga diri lebih diutamakan.Mending gak pacaran sama sekali drpd pacaran sama cowok yg penuh nafsu.
    gituuu!

    BalasHapus