Sabtu, 28 Agustus 2010

Curahan Hati si Alay (bag. 2)

...
Kadang cewek itu jadi makhluk yang sangat selektif, perfeksionis, sok higienis, dan mungkin juga matrealis. Itu yang menyebabkan aku berspekulasi menggali tanggapan dari dia ketika aku ajak ke tempat yang sangat jauh dari spesifikasi yg diminta ‘cewek kebanyakan’.

Setelah cukup lama terhanyut dalam suasana asik versiku itu, kami terlibat obrolan yg sangat berkesan menurutku. Aku jadi tau sedikit banyak tentang kisah cintanya, kisah hidupnya, keluarganya, dan nya-nya yg lain. Dan dari dialah kemudian aku menyadari banyak hal. Termasuk tentang bagaimana cara piker cewek yg berbeda2. Ini juga yg kemudian menjawab pertanyaanku tentang “apakah dia termasuk cewek yg tidak bisa menerima kesederhanaan atau tidak?”
Dan aku juga dapat menyimpulkan, aku memperoleh jawaban yg sangat memuaskan malam hari ini. Dia lolos dari semua sikon yg aku buat untuk mengetesnya, dia berhasil menunjukkan dirinya yg sebenarnya, dan yg paling penting dia berhasil membuat hati ini semakin mantap untuk bilang “aku tertarik padanya. Aku siap untuk mendekatinya lebih dari ini.”
Tapi kemudian aku pun berpikir. Seandainya jadi malam ini aku ‘nembak’ dia, apakah jika dia menerimaku artinya dia memiliki perasaan yg sama seperti ku? Apakah tidak lebih baik jika aku memberinya kesempatan untuk melakukan ‘tes’ dan ‘penggalian informasi’ sama seperti yg aku lakukan? Dan itu yg kemudian jadi ending cerita malam ini, bahwa aku ingin dia se-mantap perasaanku sekarang. Entah itu mantap untuk melanjutkan kedekatan kami, atau mantap untuk berhenti disini.
Walaupun itu artinya aku harus bergelut dengan risiko ‘dia bosan di tengah jalan’ , itu lebih baik daripada mengawali sesuatu dengan keragu2an.

***

Malam ini hanya ini yg bisa jari2ku tuliskan. Selanjutnya, Insya Allah aku akan mencari tahu tentang kaitan seorang cewek dengan sifat matre, seberapa besar potensi untuk menjadikan dia matre, segala sesuatu yg bisa dikaitkan dengan matre, dan pembelaan apa saja yg bisa mematahkan imej matre yg diterimakan seseorang.

Selain itu, agendaku selanjutnya adalah menulis tentang bagaimana menunggu itu menjadi solusi yg tepat untuk sebuah pemantapan hati-versiku.

Sekian, terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.